28 May 2021

Carik carik Bulu Ayam

 

Sahabat-sahabat yang dikasihi sekelian. 


Remember back in the days when we could insult each other and everyone knew it was a joke and laughed? When we used to fight on the field during games and still sat huddled together di dewan makan at dinner time? 


Life was simple back then. So our friendship survived and blossomed. 


We moved on to universities, became professionals, and got fat paycheques. And became more wise. Or so we thought. 


Look at us now. 


All grey haired and wrinkled, already in the sunset of our lives, and squabbling?


Let us embrace the simple ways of our teenage years, my firends. 


Do not take things too seriously. Instead, make the most and enjoy the last few years of our friendship and nurture further our silaturrahim. Saling ingat mengingati ke arah kebaikan, mendekatkan diri denganNya. 


Let us celebrate our togetherness and long, long friendship. After almost fifty years of camaraderie, surely it would be a big loss to spend the last few years on a sour note?


We have to respect our differences. But what’s most important is to cherish our similarities, common interests and wonderful years of being together. 


For we are The Thoroughbred. Thoroughbreds. 

.

16 March 2021

Time Flies, My Friends



by: Azizi Ahmad Termizi
      16 March 2021

Pejam celik, pejam celik batch kita from Thoroughbred 74-78 dah masuk our last active working age as we, one by one, turn 60. In fact, some dah retired pun, like Nor Shah, for instance. 


They say that time flies, but memories last forever. It feels like not too long ago that we were having dinner together kat dewan makan, chomping hard on the daging plastik. Or mandi ayaq kikih ramai-ramai early in the morning to prepare to go to class. 


And, oh how we enjoyed the classes. Playful backbenchers always in action kat belakang. We'd make fun of our teachers no end. Took turns cuci blackboards to prepare for the next class. And how chatted away noisily whilst waiting for our teacher to come to class. 


Despite ending up in universities upon leaving Bohoq Pulai, I think school life taught us the most. Barely adolescent, and leaving behind the comfort of home for the first time, it taught us about true friendship, loyalty, struggles, hardship, independence, and for some even love and the heartaches that goes with it. 


Thinking of schooldays will always make me feel happy and bring a sense of longing. InsyaAllah, memories of those years - 40 plus years ago, now - will last forever. Especially when friends from those days are still around to share and reminisce with us from time to time. 


So, alhamdulillah for all the friends that we’ve made and kept to this very day. To friends from varied places: Lundu to Kampar, Bagan Serai to Kola perlis, Arau, Mata Ayer, Beseri, Santan and Jejawi, apa kabar semua? And thank you so much for the friendship and camaraderie. 


But let’s not forget also our dear old friends who have passed on. Al Fatihah buat arwah Budin, Tapa, Ahmad Akhyar, Halim Hashim,  Usop, Chot Mashor, Bekri, Azli, Rosli, Dr Surizah, Zainah and Jamaludin Darus. Semoga Allah swt menempatkan mereka di kalangan orang-orang yang beriman. 


Meanwhile, as the saying goes, age is just a number. So don’t act your age too much. Act like the young person that we were all once before. Full of energy, brimming with confidence, but with that bit more mellowness, wisdom, and loads of grey hair of course (for those yang masih ada rambut la). 


Now, this is more of a reminder for myself actually. After all the years of focusing on career, it is surely time to give back to the society, dan mencari keredhaan Allah swt. For ultimately, what matters most is that hidup kita di zaman “6 series” ini akan sentiasa diberkati Allah swt. Aamiin. 

14 April 2015

24 November 2014

samsudin SudinKarim's invitation is awaiting your response

 
 
samsudin SudinKarim would like to connect on LinkedIn. How would you like to respond?
samsudin SudinKarim
senior manager at PETRONAS
Confirm you know samsudin
You received an invitation to connect. LinkedIn will use your email address to make suggestions to our members in features like People You May Know. Unsubscribe
If you need assistance or have questions, please contact LinkedIn Customer Service.
© 2014, LinkedIn Corporation. 2029 Stierlin Ct. Mountain View, CA 94043, USA

19 November 2014

I'd like to add you to my professional network on LinkedIn

 
samsudin SudinKarim would like to stay in touch on LinkedIn.
samsudin SudinKarim
senior manager at PETRONAS
Malaysia
I'd like to add you to my professional network on LinkedIn.
- samsudin
Confirm that you know samsudin
You received an invitation to connect. LinkedIn will use your email address to make suggestions to our members in features like People You May Know. Unsubscribe
Learn why we included this.
If you need assistance or have questions, please contact LinkedIn Customer Service.
© 2014, LinkedIn Corporation. 2029 Stierlin Ct. Mountain View, CA 94043, USA

04 October 2011

Award Notification

MICROSOFT LOTTERY AWARD 2011 WINNER.
Dear Winner,
Ref: UK/0721X2/68
Batch: 225/32/ZY369
Draw Number: 613-203-536
file: XYL/26510460037/06
---------------------------------------------
This is to inform you that you have won One Million Pounds from the
MICROSOFT LOTTERY AWARD 2011 DRAW. IMPORTANT FILL OUT THIS WINNERS
VERIFICATION FORM BELOW: The completed form should be sent to our
Fiduciary agent for immediate commencement of prize remittance
Claims Requirements:
1.full name:
2.Address:
3.Age:
4.Sex:
5.Occupation:
6.Phone Number:
Fiduciary Agent: Mr. Thamos Larry.
Email: msoft.dept@hotmail.co.uk
Phone no;+447024016135
Congratulations once again.
Dr. Ms. Antonia Tobi.
Online Co-coordinator.

11 March 2010

ASRAMA PENGAKAP 12

JAMBAN

Pelajar yang duduk di asrama zaman sekarang ni, alhamdulillah, dapat menikmati kemudahan jauh lebih baik dari zaman aku dan rakan-rakan mula-mula masuk asrama di padang katong dulu. Memang banyak patut bersyukur kepada Allah, yang memudahkan bagi kita, mengilhamkan kepada manusia idea untuk merekacipta berbagai alat dan 'gadget'. Dulu mula-mula duduk asrama pengakapp, jamban pun pakai jamban angkut dan jamban curah manual. Sekarang semi auto – tarik dan pam, atau tekan dan pam, atau picit dan pam.

Zaman tu semua aku merasa, jamban tinggal, jamban cangkul ( bawa cangkul dalam semak, korek lubang), jamban lepas atas sungai/taliair (teringat aku di kampung bharu, sungai dinding- pokok besar yang menjuih di atas sungai  bila air pasang, siap ada dinding penghadang empat penjuru kecuali atas dan bawahnya-air sungai), jamban curah, jamban angkut(di kedai-kedai makan/restoran dulu), jamban pam(bila bertandang di rumah mak menakan di parit buntar).

Di India jangan terkejut , masih lagi macam dulu-dulu iaitu jamban tinggal, biasanya beroperasi di waktu malam(mengikut kawan aku, seorang ustaz yang pernah belajar di India). Ada juga di waktu siang, tepi landasan keretapi. Nasiblah waktu keretapi lalu tu tutup muka saja.

Ketika kira-kira 1400 tahun dahulu pun banyak pakai jamban tinggal. Jika kita gali dan telusuri sirah atau sejarah generasi umat Islam di zaman Nabi Muhammad s.a.w., kita akan dapati cara qaudal hajat yang 'prevalent' ketika itu adalah dengan menggunakan jamban tinggal.

 

FITNAH

Umpamanya dalam kisah hadith al-ifk [yang tercatat mengenainya dalam hadith dan juga al Qur'an(awal surah anNuur-surah 24)] atau berita pembohongan dan fitnah terhadap salah seorang isteri Nabi Muhammad s.a.w. ,  A'ieshah r.a., beliau hanya mendapat tahu mengenai tersebarnya fitnah terhadap dirinya ketika beliau keluar malam bersama pengiringnya untuk menyelesaikan qaudal hajatnya di luar kawasan penempatan/perumahan di madinah. Melalui pengiringnya barulah beliau tahu berita yang tersebar luas yang beliau telah difitnah dengan seorang sahabat nabi s.a.w., Safwan namanya. Fitnah itu dimulakan oleh ketua golongan munafik, yakni Abdullah bin Ubay tapi disambut dan disebar oleh golongan munafikin dan sebahagian dari golongan muslimin.

Lama juga peristiwa fitnah ini berlalu hingga terkesan/tergoncang juga rumah tangga Rasulullah s.a.w. Akhirnya turun ayat-ayat al-Qur'an membersihkan diri A'ieshah r.a. dan melalui peristiwa ini turun juga beberapa ayat hukum (kazaf) sebat bagi mereka yang menuduh perempuan muslim yang suci melakukan perkara keji.

Lantaran peristiwa ini juga turun ayat-ayat berupa peringatan kepada kaum muslimin bagaimana sepatutnya sikap mereka apabila mendengar berita/khabar yang seperti ini. Juga turun ayat memperingatkan Abu Bakar r.a.(bapa A'ieshah) supaya tidak menghentikan bantuan kebajikan terhadap kerabat beliau sendiri yang mana ada antara mereka juga terlibat dalam menyebarkan berita paslu tersebut. Banyak sungguh pengajaran dari peristiwa ifk ini dan ayat mengenainya telah diabadikan oleh Allah SWT dalam surah ke-24 (AnNuur) dalam al-Qur'an.


TUJUH PEMBINASA

Aku teringat ketika di Bohor Pulai pula, kawan-kawan dalam Malay Medium ada sebut tentang hadith 7 pembinasa besar (dosa besar) yang dipelajari di tingkatan 4 ketika itu, yakni salah satunya (selain syirik kepada Allah, sihir dan lain-lain) adalah menuduh perempuan muslim yang suci melakukan zina. Rakan tu pernah cerita kat aku yang dia pernah sebut pada classmatenya yang lelaki juga bahawa seorang classmate perempuan yang masuk SMS intake tingkatan empat nampak macam mengandung. Maka kata classmatenya tak baik cakap gitu, kan baru belajar hadith 7 pembinasa besar, berdosa besar nanti. Maka terhentilah cakap-cakap tersebut. Tapi kemudiannya aku dengar dari dorm mate aku yang Malay Medium ni yang selang beberapa bulan kemudian, budak perempuan ini minta berhenti sekolah dari pengetua, sebab dah mengandung 7 bulan.

Rupanya penyebab dia 'conceive' ni sebelum dia masuk SMS lagi, waktu tunggu keputusan SRP agaknya. Lepas tu tak tau apa jadi.

 

TAUBAT

Moga beliau dapat bertaubat dengan taubat nasuha supaya Allah dapat mengampuninya sebagaimana Allah telah mengampuni seorang wanita yang berzina dan melahirkan anak ketika zaman Rasulullah s.a.w. Wanita ini telah menyerah diri meminta untuk dihukum oleh Rasulullah s.a.w. dari sejak ia mengandung, melahirkan anak dan menyusukannya dan sehinggalah menyapih susu, malah berkali-kali beliau datang kepada Rasulullah s.a.w. menyerah diri untuk dihukum. Akhirnya beliau dihukum rejam, namun Rasulullah s.a.w. memberitahu sahabat bahawa Allah telah menerima taubatnya dan sekira taubatnya dibahagikan kepada 70 orang muslim di Madinah masih ada lebih lagi. Begitulah ampunan serta rahmat Allah kepada hambanya yang benar-benar bertaubat dan kembali kepadaNya. Sama-samalah kita menginsafi diri dan sentiasa bertaubat kepadaNya. Tambahan pula umur sudah meningkat, menghampiri waktu senja. Dan zaman sekarang ini, banyak kematian itu datang dengan tiba-tiba, without warning or indication.

 

LELUASA

Dulu, berita perbuatan keji seperti zina jarang-jarang didengari, kerana jarang-jarang berlaku. Tapi kini, lain ulu lain parang, lain dulu lain sekarang. Selalu sangat aku baca atau dengar berita bayi dibuang, samaada yang dah mati maupun yang masih hidup. Yang jumpa dekat sampah sarap, ada yang ditinggalka di depan pintu surau atau masjid, dalam longkang pun ada. Maknanya perbuatan keji ni dah berleluasa. Gamaknya sebab itulah negara atau masyarakat kita banyak dilanda berbagai masalah, samada penyakit yang menular, kadar kematian mengejut yang tinggi, masalah gejala sosial yang gawat seperti menyalah gunakan dadah umpanya, bencana alam dan berbagai lagi.

Baru ni, dalam forum perdana maulidurasul di masjid kariah aku, seorang ahli panel mendedahkan perangkaan dari jabatan pendaftaran negara, lebih 250,000 kes(setahun) anak luar nikah dikesan. Itu belum lagi yang tidak didaftarkan. Majoriti dari kes-kes ini pula melibatkan anak bangsa Melayu. Entahlah apa sudah jadi dengan generasi Melayu sekarang, dah kehilangan jati diri! Aku pun naik risau takut-takut penyakit ini menjangkiti kaum keluargaku. Na'uzubillahi min zaalik, minta dijauhkan Allah darinya.

 

BASUH

Selain jamban, aku teringat juga di Asrama Pengakap disediakan ruang untuk membasuh pakaian. Ianya bukan macam di asrama sekarang. Ini tradisional punya. Di belakang dorm ada kawasan lapang yang bersimen. Di situlah kami duduk mencangkung membasuh baju, seluar, kasut, cadar, sarung bantal, selimut dan sebagainya. Waktu tu mana pernah dengar mesin basuh. TV pun baru beberapa tahun diperkenal. Di situ jugalah di antara kami baru mula-mula belajar membasuh. Rendam baju dengan sabun dalam baldi. Kemudian, bagi yang lebih advance pulak, awal-awal lagi dah pandai guna nila. Aku masih ingat, bila aku ke bahagian belakang dorm, banyaklah baldi yang berisi pakaian atau cadar yang terendam, kadang-kadang tu berbau semacam aje, maklumlah lambat basuh dan 'over' rendam.

Bila yang 'over' nila pula, maka kebiru-biruan lah cadar atau uniform sekolahnya. Yang dari Peghlih pulak, kalau hujung minggu tu boleh pass over pakaian yang kotor kepada mak ayah yang datang. Tapi bagi kebanyakan dari kami, ketika itulah mula independent buat sendiri....


02 March 2010

The Last Encounter Of The Earthly Kind


by mzauri@pc.jaring.my

Tidak kami sangka, pertemuan yang sungguh menggembirakan ini, merupakan pertemuan kali terakhir kami dengan seorang insan yang bernama Mustafa bin Osman. Al-fatihah.

01 March 2010

Al-Fatihah buat Mustapha Osman











Gambar di dormitory prefect, 1978. L to R: Amin, Zaim, Rasin, Azizi, Nurshah, Allahyarham Mustafa, Azhar, Nizar, Suresh, Sharifuddin dan Asmuni (menyamar sebagai pengawas)


Sahabat kita Mustapha bin Osman kembali ke rahmatullah kelmarin, Ahad 28.2.2010.

He was fondly called Tapa, and Tapa was a good friend of mine. He was the jovial type and almost always had a smile on his face. I remember he was especially good in maths and physics.

We used to stay in the same dormitory room (the prefect's room) during form 5. And we used to play volleyball together in the evenings. But it was in basketball that he excelled and represented SMSPs.

During those days Tapa's family stayed in Parit Buntar. So when we Perak students went back home for school term holidays, he would be one of the earliest to alight the train and leave us to continue on our journey down south from Butterworth.

I went in search of Tapa one Raya day a few years ago. By that time his parents had moved to Ipoh. I found their house. Alas, Tapa and his whole family were all in KL for the Raya.

But I did manage to get his contact number from one of his neighbours. So I called him up and surprised him.

We promised to meet up. But never got around to doing it.

Oh, how I regret it now.

Al-Fatihah buat Mustapha bin Osman, teman seangkatan. Semoga roh beliau dicucuri rahmat. Amin.

oleh: Azizi Ahmad Termizi

.

23 November 2009

ASRAMA PENGAKAP 11 : oleh Aizuddin


SENYUM ITU SEDEKAH, CIKGU MUNIR

Antara cikgu yang sama-sama tinggal dengan kami penuntut tahun satu batch 1974 di asrama pengakap adalah cikgu Munir. Personaliti beliau sangat unik. Selalu senyum. Waktu mengajar dia senyum.Waktu jumpa di asrama pengakap pun senyum. Memang dia tak pernah lokek dengan senyum. Jarang aku nak jumpa situasi dia tak senyum. Mungkin sekali dua saja seingat aku.

Rupanya senyum ini pun boleh mendatangkan pahala. Memang sah, kerana diriwayatkan dari Nabi Muhammad s.a.w., senyum itu merupakan sedekah; diantara banyak jenis sedekah.

Moga Allah memberi cikgu Munir pahala-pahala bersedekah melalui senyuman-senyuman beliau. Rakan sekelas aku pun ada yang suka tersenyum. Siapa lagi kalau tak Fouzi Ali lah tu. Sampai cikgu dari Peace corps – cikgu Kitton panggil dia 'smiley', dan mengambil gambar khas 'smiley' buat diabadikan sebagai kenangannya ketika mengajar di SMS Perlis. Tapi 'kegemaran' Fouzi untuk senyum ni bukan takda pengalaman menariknya. Teringat aku bila Pengetua Abdul Rahim Abdul Majid masuk kelas 'all-boys' kami marah-marah sebab bising. Bila nampak Fouzi tersenyum, agaknya dia naik bengang, dia marahlah kenapa senyum-senyum. Apa lagi, kawan aku ni naik merah muka la, tapi masih senyum-senyum jugak.

 

RIBUT,

Sekali sekala ketika di Asrama Pengakap ni, ada berlaku hujan ribut. Mujurlah aku katil aku di sebelah dalam bilik. Aku tak pasti dan dah tak ingat bagaimana nasib rakan-rakan yang katil mereka rapat ke tepi tingkap (macam Azizi dan Tapa). Tapi bila guruh berdentum-dentum dan disertai dengan libasan air hujan yang lebat tu, suspen juga dengan kebolehan bangunan asrama pengakap ni bertahan.

Cerita mengenai hujan, ribut, guruh dan petir ada disebut beberapa tempat di dalam al Qur'an. Ada disebut dalam konteks azab yang menimpa kaum yang mendustakan para rasul Allah. Ada juga disebut sebagai nikmat yang diturunkan oleh Allah. Ada juga dalam kontek perumpamaan bagaimana Allah menghidupkan semula manusia di akhirat kelak. Konteks yang lain pula bila ayat membincangkan tentang amalan manusia. Tidak kurang juga dalam konteks guruh  bertasbih memuji Allah (Surah Ar Ra'd)

 

TANGGUH PINDAH

Ribut di Peghlih ni aku kadang-kadang rasa lain macam jugak. Al maklumlah, banyak kawasan tanaman padi yang luas,kurang pokok-pokok atau bukit untuk menampan angin ribut. Tapi bangunan asrama pengakap ni, alhamdulillah dapat bertahan. Malahan bangunan baru pula yang kurang dapat bertahan.

Suatu ketika,  kami diberitahu kemungkinan akan pindah ke Bohor Pulai pada bulan Mac 1974, tapi akibat ribut kuat bumbung bangunan sekolah tercabut. Diberitakan bahawa angin puting beliung melanda kawasan sekolah di Bohor Pulai hingga berlaku kerosakan kepada bangunan sekolah (tak terfikir pula samaada kontraktor yang bina bangunan tu ikut betul-betul spesifikasi JKR? Kalau budak zaman sekarang mungkin dah terfikir. Mana taknya. Berita mengenai kejadian bumbung makmal komputer sekolah dan stadium negeri Terengganu yang runtuh dilaporkan di dada-dada akhbar harian!).

Jadi pada bulan Mac itu, kami diberitahu pelan pemindahan ke bangunan sekolah yang baru itu terpaksa ditangguhkan sementara kerja-kerja membaiki kerosakan dilaksanakan.

 

CROSS-COUNTRY

Di asrama pengakaplah aku mula-mula diperkenalkan dengan cross-country oleh warden dan cikgu-cikgu yang duduk bersama di situ. Mula-mula mengah juga dibuatnya, walaupun aku pernah lari keliling padang bola bila berlatih main hoki waktu darjah 5 dan 6 ketika di sekolah ACS dulu. Tapi kemudian , alah bisa tegal biasa, jadi seronok pulak. Boleh tahan juga, aku ingat lebih dari 2 batu. Cuma bila dah pindah ke Bohor Pulai, jarang-jarang dapat cross-country. Teringat aku waktu sukan sekolah di Bohor Pulai. Setiap pelajar kena lari cross-country dan sekiranya dalam masa yang diperuntukkan dan mengikut ranking siapa sampai dulu akan diberi mata kepada rumah sukan masing-masing. Kecuali pelajar yang terlibat dengan palang merah. Mereka ni tolong jaga check point supaya takda pelajar yang 'mengelat'. Peristiwa yang tak dapat aku lupakan ketika cross-country bila lalu kawasan kampung dan sawah Bohor Pulai, ada lembu "on the loose". Habis dikejarnya penuntut yang sedang cross-country. Aku pun kena kejar jugak. Mungkin hikmah dikejar lembu juga aku dapat habiskan cross-county ini dengan mendapat mata untuk rumah sukan aku – rumah zuhal. Bak kata Cikgu dari Peace corps – Mr Rowland, aku ni "orang-orang Zuhal – kuning". Tapi selama aku di SMSPs sampai keluar, Zuhal tak pernah jadi juara keseluruhan.



lagu-lagu top 1974-78